Pada saat sekarang ini sebagian besar masyarakat Indonesia hanya
mengenal 2 orang tokoh revolusi kemerdekaan Indonesia yaitu
Ir.Soekarno dan Moh Hatta.Tetapi sebenarnya ada 4 orang tokoh revolusi
kemerdekaan yang terkenal dan berjiwa revolusioner.Hal ini di buktikan dengan
statement soekarno yang mengatakan ” jika saya tiada berdaya
lagi, maka saya akan menyerahkan pimpinan revolusi kepada seorang yang telah
mahir dalam gerakan revolusioner.Orang yang dimaksud Soekarno tersebut adalah
Ibrahim Datuk Tan Malaka.
Tan Malaka merupakan salah satu pejuang revolusioner beraliran kiri
nasionalis. Dia lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni
1897. Selama hidupnya dia pernah aktif di Partai Komunis Indonesia dan menjabat
wakil Komintern di Asia yang berkedudukan di Canton.Selain itu Tan malaka
pernah mendirikan sekolah di beberapa daerah di Nusantara seperti di Bukit
tinggi,semarang dan Jogjakarta dll dan juga di negara tetangga misalnya
Singapura,Filipina dll (red:dari penjara ke penjara).
Pemikiran Tan Malaka yang sangat mempengaruhi kehidupan bangsa
Indonesia seperti konsepnya tentang negara Indonesia seperti dalam menggagas
secara tertulis konsep Republik Indonesia. Ia menulis Naar de Republiek
Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada 1925, jauh lebih dulu dibanding
Mohammad Hatta, yang menulis Indonesia Vrije (Indonesia Merdeka) sebagai
pleidoi di depan pengadilan Belanda di Den Haag (1928), dan Bung Karno, yang
menulis Menuju Indonesia Merdeka (1933).
Dan perlu di ketahui bahwa yang lebih bergerak secara langsung dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia baik itu di dunia internasional maupun di
Indonesia sendiri adalah Tan malaka hal ini di buktikan dengan sepak terjangnya
dalam berjuang menentang kolonialisme “tanpa henti selama 30 tahun” dari
Pandan Gadang (Suliki), Bukittinggi, Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri,
Surabaya, sampai Amsterdam, Berlin, Moskwa, Amoy, Shanghai, Kanton, Manila,
Saigon, Bangkok, Hongkong, Singapura, Rangon, dan Penang. Ia sesungguhnya
pejuang Asia sekaliber Jose Rizal (Filipina) dan Ho Chi Minh ( Vietnam).Dan
bisa dikatakan bahwa Tan malaka adalah tokoh revosiluner lintas dunia yang
namanya sangat di perhitungkan dalam politik Internasional.
Tan malaka mempunyai sebuah prinsip bahwa kemerdekaan Indonesia tidak bisa
di dapatkan dengan janji-janji yang di buat oleh para penjajah.Karena
kemerdekaan hanya bisa di dapat dari jerih payah para pejuang Indonesia itu
sendiri.Dan perundingan di atas meja tidak ada gunannya karena hanya
menguntungkan pihak penjajah.Prinsip tersebut di buktikan Tan malaka dalam
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia tanpa adanya perundigan kepada para
penjajah baik itu penjajah Belanda maupun Jepang.Perlu diketahui bahwa yang
menculik Soekarno-Hatta ke Regasdeklok adalah anggota dari Tan malaka,karena
pada saat itu Soekarno tidak ingin mendapatkan kemerdekaan dengan jalan
pemberontakan tetapi pemberian dari Jepang itu sendiri.Pendapat dari Soekarno
tersebut tidak di terima oleh para pemuda yang mayoritas anggota organisasi Tan
malaka.
Tetapi sayangnya pada tahun 1949 pada saat agresi militer II,sang
revosuliner di tembak mati oleh tentara bangsanya sendiri dengan tuduhan
sebagai pemberontak dan sayanngya jenajah Tan Malaka tak pernah d temukan
keberadaan pastinya sampai sekarang.Pada tanggal 28 maret 1963 berdasarkan
keputusan RI No 53 nama Tan Malaka termasuk salah satu pahlawan kemerdekaan
Indonesia.Tetapi sayangnya pada era pemerintahan Soeharto nama Tan Malaka
terkesan di lupakan atau bahkan segaja di hapus karena Soeharto mengangap Tan
Malaka adalah sama dengan Muso pimpinan PKI.Dan sampai pada saat ini nama Tan
Malaka kian meredup,hal ini di buktikan dengan para pelajar pada saat ini
kurang mengenal nama Tan Malaka.
Salatiga,12 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar